Gaza, detik online — Harapan perdamaian akhirnya muncul di Jalur Gaza. Hamas dan Israel dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran melalui proposal gencatan senjata yang disetujui pada Kamis (9/10/2025).
Kabar tersebut disambut dengan sukacita oleh warga Gaza. Suasana euforia terlihat di sejumlah wilayah, terutama di Khan Younis dan Gaza Tengah, pada Rabu (8/10) malam. Warga turun ke jalan, menari, bernyanyi, dan mengibarkan bendera Palestina untuk merayakan momen bersejarah itu.
“Ketika saya mendengar berita itu, air mata langsung mengalir. Dua tahun kami hidup di bawah bom, kehancuran, dan ketakutan. Rasanya seperti akhirnya kami diberi waktu untuk bernapas,” ungkap Samer Joudeh, salah seorang warga Gaza yang turut merayakan kabar gencatan senjata.
Samer menuturkan, sejak 2023 hingga 2025, warga Gaza hidup dalam kondisi yang sangat sulit. “Kematian bisa datang kapan saja. Tapi malam ini, kami kembali merasakan sedikit harapan,” ujarnya.
Kabar mengenai kesepakatan tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pernyataannya, Trump mengatakan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan awal untuk menghentikan pertempuran di Gaza serta memulai proses pembebasan sandera.
Meski belum ada detail lebih lanjut mengenai durasi dan implementasi gencatan senjata itu, banyak pihak menilai langkah ini sebagai titik awal menuju upaya perdamaian yang lebih permanen di kawasan yang telah lama dilanda konflik.
Gx_ijd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar