Jakarta, 10 November 2025 — detikwib.online
Jaringan komunikasi global dengan memanfaatkan infrastruktur kabel bawah laut ternyata bukan hal baru. Teknologi ini sudah digunakan sejak lebih dari satu setengah abad lalu, dan kini menjadi salah satu tulang punggung utama konektivitas internet dunia.
Kabel bawah laut komersial pertama dipasang pada tahun 1850 untuk mengirimkan pesan telegraf antara Dover, Inggris, dan Calais, Prancis, melintasi Selat Inggris. Seiring perkembangan teknologi, fungsi kabel bawah laut tidak lagi sebatas untuk telegraf, melainkan telah berkembang menjadi jalur utama bagi komunikasi modern — mulai dari transaksi keuangan, komunikasi pemerintah, panggilan video, email, hingga layanan streaming.
Menurut Paul Gabla, Kepala Penjualan di Alcatel Submarine Networks, perubahan besar terjadi sekitar sepuluh tahun terakhir.
Sekitar sepuluh tahun lalu, kami melihat munculnya kategori besar lain, yakni para pemain skala web seperti Meta, Google, dan Amazon, yang kini mewakili 50% dari keseluruhan pasar,” jelasnya dikutip dari CNBC Internasional, Senin (10/11/2025).
Laporan TeleGeography, perusahaan penyedia data telekomunikasi global, mencatat bahwa investasi kabel bawah laut diperkirakan mencapai US$13 miliar atau sekitar Rp 216 triliun pada periode 2025–2027. Nilai tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan investasi pada 2022–2024.
Kenaikan investasi ini menegaskan betapa vitalnya peran kabel bawah laut dalam menopang lalu lintas data global. Saat ini, lebih dari 95% data internasional dunia mengalir melalui jaringan kabel serat optik bawah laut, yang membentang lebih dari 1,4 juta kilometer di dasar samudra.
Dengan nilai ekonomi dan strategis yang begitu besar, kabel bawah laut kini disebut sebagai “harta karun digital baru” yang diperebutkan banyak negara dan perusahaan teknologi raksasa dunia.
Sumber: CNBC
Editor: vian


Tidak ada komentar:
Posting Komentar